Bolehkah pak, kembali lagi?
Bolehkah, Allah, kau berikan dia hidup sekali lagi
Tidak apa jika hanya beberapa menit,
Beberapa detik pun tak apa
Aku ingin meminta maaf
Aku ingin berterima kasih
Aku ingin membahagiakanmu dengan serius, sekali saja
Aku ingin bercerita
Aku ingin mendengarkan
Aku ingin ditidurkan sambil dibacakan shalawat
Aku ingin makan bersama lagi
Aku ingin di sampingmu saja meski kadang tidak ada percakapan yang tercipta
Membekukan setiap detik dengan mata dan kepala
Memastikan semuanya terkeam sempurna
Bapak, usia 55 sungguh masih muda
Orang-orang di Jepang hidup hingga angka seratus
Kenapa Bapak secepat itu pergi
Tak bisa kah lagi aku melihatmu menyeruput kopi pagi hari di teras rumah
Tak bisa kah aku mendengar dengkuran tidurmu lagi
Tak bisa kah kau membanggakan capaian-capaiannku lagi yang tidak seberapa ke hadapan dunia
Pak, bolehkah hidup lebih lama lagi?
Sudah 3 tahun sejaka Bapak pergi, rasa kosongnya masih sama
Rasa beratnya masih tak hilang
Boleh kah kembali lagi?
Agar setidaknya rasa rindu berkurang, meski sedikit
Entah akan memakan waktu berapa tahun hingga semuanya ringan
atau mungkin tidak pernah benar-benar ringan
atau mungkin akan selalu terasa berat hingga akhir waktu ku di dunia
Pak, bolehkah berjumpa lagi?