The Marriage between Sains and Art

Jumat, 21 April 2017

Review : Novel Angan Senja Senyum Pagi

Mungkin kau hanya perlu mengatakannya. Meski kau tak tahu pasti bagaimana akhirnya. Meski kau tak bisa memperbaiki kondisi yang kau sendiri benci terjebak di dalamnya. Meski masalalu menghempaskanmu dengan kejam. Meski yang kau katakan tak bisa membuatmu kembali...

Tapi setidaknya, dengan mengatakannya kau akan merasa lega. Kau tak perlu lagi dikejar perasaan menyesal yang terlalu dalam. Setidaknya kau bisa menyelesaikan kisahmu sendiri. Setidaknya bisa menjadi jelas bahwa kau memang benar2 mencintainya, sejak 17 tahun yg lalu. Kau terlalu mencintainya, Angan. Kau terlalu lemah untuk bisa bebas dari peranhkap senyum indahnya. Kau tahu bahagiamu hanya jika bersama Pagi.

Rumus matematika yang begitu kau kuasai, tak cukup untuk menangkap getaran nada cinta yang Pagi tunjukan. Prediksi matematismu tak cukup membuatmu pagi di persimpangan yang sengaja kau buat. Tapi aku bersyukur kau mengatakannya. Dengan begitu, akhirnya cinta memainkan perannya dengan baik. Cinta berhasil untuk membuat akhir yang manis dan indah, seindah senyum pagi. Meski harus berliku. Meski tak mungkin tanpa keikhlasan.

Bahasa yang digunakan Fahd Pahdepie di novel ini bener-bener indaah banget. Per katanya diuntai jadi kalimat penuh makna yang 'nyes' banget di hati. Setelah novel ini sampe di rumah gue ga nyangka banget masih kebagian hadiah tote bag-nya. Perjuangan 'rebutan' novel ini membuat gue memutuskan gue bakal jadiin dia cemilan yang sedikit-sedikit aja gue makan setiap harinya. Takut cepet habis. Kaya makanan kesukaan aja, kalo enak ya makannya sedikit-sedikit hehe

Ternyata pemirsa, setelah gue baca gue malah ga bisa berhenti. Selesai satu bab gue malah penasaran banget sama bab selanjutnya. Begitu terus sampai akhir. Kesel banget gagal jadi cemilan setiap hari. Ga bisa berhenti yakin, nagih banget! Rasanya kaya ibu-ibu yang ketagihan nonton sinetron Cinta Fitri dari season 1 sampe ber season-season. Gue satu jam setengah selesai baca novel ini. Oh tidak, secepat itukah....
Bahkan lebih lama nunggu novelnya nyampe dibanding gue baca novelnya sendiri.

Ditunggu terus karyanya Kang Fahd! Gue pasti beli!

I am so glad got his novel with signature+tote bag




0 komentar:

Posting Komentar