The Marriage between Sains and Art

Sabtu, 18 Maret 2017

Memori Tentang Kakek

Aku mengingat dengan baik bentuk kacamatamu, kek
Bentuknya bulat, agak besar dan berwarna coklat
Aku bahkan hafal betul model celana panjang dan baju yang biasa engkau kenakan
Aku tahu kau sering datang tengah malam ke rumahku, ibuku, anakmu, akan membukakan pintunya untukmu, kemudian kau akan makan dengan lahap, dengan lauk apa saja yang disediakan ibu

Memori itu mulai berloncatan saat aku tiba di stasiun siang tadi
Aku melihat seorang kakek yang membelikan mainan untuk cucunya
Sang cucu kegirangan, dia langsung memeluk kakeknya dan memamerkan mainan itu kepada ibunya
Aku? Aku tak sengaja meneteskan air mata,
Aku merindukanmu,

Sejak 2012 lalu, aku tahu segalanya hanya akan menjadi cerita yang sudah selesai
Aku yang saat itu duduk di bangku kuliah tingkat 1,
Tak kuasa menahan tangis, sambil meminta izin kepada asisten praktikum untuk tidak mengikuti acara praktikum di hari itu
Aku ingin melihatmu untuk yang terakhir kali
Aku ingin segera menemuimu, sebelum tubuhmu menyatu dengan tanah
Sekarang aku sudah bekerja, kau bahkan belum 'menikmati' uangku
Aku ingin membelikan apa saja yang kau inginkan
Seperti yang dulu kau lakukan untukku

Kau ingat , kek?
Saat ayah tak bisa menjemput, kau rela menjemputku seorang diri ke pondok pesantren, tempat dimana aku mengenyam pendidikan SMP ku
Kau mengantarku pulang ke rumah dengan bis antar provinsi, memakan waktu hingga 8 jam lamanya
Di tengah perjalanan, kau akan membelikanku makanan apapun yang aku minta, dari uang pensiunan yang kau punya
Kau ingat, kek? Favoritku adalah manisan mangga yang dipikul pedagangnya
Saat bersama ayah, aku tak mungkin bisa mendapatkannya, kata ayah itu pakai pemanis buatan, ah tapi aku tak peduli, itu kesukaanku
Bersamamu, aku bisa mendapatkan manisannya

Kau ingat, kek?
Saat aku berumur enam tahun
Kau mengantarku berkali-kali ke dokter gigi
Saat itu gigi gerahamku harus dicabut untuk membiarkan gigi baru tumbuh dengan baik
Aku ingat kek, pada kunjungan dokter yang ke lima gigiku baru berhasil dicabut
Aku selalu menolak dan menangis saat dokter mencoba mencabut gigiku
Tapi kau dengan sabar mencoba membujukku, kau mengantarkanku kembali ke dokter, berulang kali
Saat itu aku hanya ingin pergi denganmu, bukan dengan ayah dan ibu
Aku merindukanmu, kek.

Meskupun kau sudah tua, namun kau selalu terlihat bugar
Jalanmu gesit, kau tak pernah terlihat ringkih
Karenanya aku tak menyangka ternyata kau punya penyakit jantung, yang akhirnya membawamu 'pulang'
Semoga kau bahagia di tempat barumu, kek
Semoga Allah tempatkan engkau di surgaNya, aku tahu kau orang baik
Allah pasti menempatkan kau di tempat terbaik
Maafkan aku jika sering merepotkanmu
Terima kasih telah menjadi kakek yang luar biasa
Aku menyayangimu!




0 komentar:

Posting Komentar